Jumat, 26 Juli 2013

Mobil Matic vs Manual

Bagi sebagian besar orang Indonesia, mobil manual adalah mobil yang paling disukai, karena kita dapat mengendalikan perpindahan gigi sesuai kemamauan kita. Ini berarti kita dapat 'menggerber' mobil habis habisan sampai RPM mencapai limiter.

Tetapi disisi lain kita harus mengorbankan kaki kiri kita untuk menginjak kopling yang bagi sebagian mobil memiliki kopling yang keras. Hal ini sangat merugikan, apalagi apabila menghadapi kemacetan seperti di Kota Jakarta.

Kini mobil-mobil bertransmisi otomatis banyak mengadakan inovasi agar mobil matic tidak kalah beradu kecepatan dengan mobil manual. Mulai dari inovasi sederhana yaitu tombol OverDrive yang telah diterapkan di mobil seperti  Nissan Grand Livina. Cukup dengan menekan tombol ini, RPM mobil langsung loncat dibarengi dengan akselerasi mobil yang sangat sigap.



Mobil-mobil otomatis sudah banyak yang dibekali transmisi Triptonik, yaitu transmisi yang  bisa digunakan secara matic ataupun manual (tanpa menggunakan kopling).

Contoh pertama transmisi triptonik adalah dengan menggunakan Paddle Shift, Paddle Shift terletak dibalik stir kemudi. Paddle Shift telah diaplikasikan di mobil seperti Honda Jazz. Dengan memindahkan tuas transmisi ke posisi S (Sport). Pergantian gigi mobil dapat dikendalikan melalui Paddle Shift secara manual seperti mengendarai F1.

So, kenapa harus pilih yang ribet apabila telah ada inovasi yang dapat memudahkan kita dalam berkendara.
Saya sendiri lebih pilih mobil matic karena lebih mudah digunakan dan tidak terlalu menguras tenaga saat melintasi lalu lintas yang padat merayap. Dan bila mau mengakselerasikan mobil dengan cepat, cukup tekan OD atau megaktifkan Paddle Shift. (Fikri Arief)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar